Diberitakan kantor berita Filipina, PNA, Jumat (12/7), stadion tersebut rencananya akan menjadi bagian dari New Clark City yang merupakan kawasan ekonomi khusus di Bamban, 100 kilometer barat laut Metro Manila.
Dalam jumpa media yang digelar, pihak Clark International Airport and Corp. (CIAC) selaku pengelola dan pengembang bahkan mencantumkan slogan “Taylor Swift concert ready by 2028” sebagai ambisi dari pembangunan stadion tersebut.
PNA menyebut stadion tersebut akan berada di sebuah pusat hiburan yang memiliki luas lahan hingga 40 hektar dengan perkiraan biaya hingga 32 miliar peso Filipina atau setara Rp8,8 triliun (1 PHP=Rp275,90) dan akan rampung 2028.
“Ini akan memakan waktu, jika publik memberi kami waktu sekitar enam hingga sembilan bulan untuk memproses proposal apa pun,” kata Presiden dan CEO Clark International Airport and Corp. (CIAC), Arrey Perez.
“Dan jika penandatanganan kontrak itu pasti terjadi tahun depan, maka pembangunannya segera dimulai pada 2025, maka Anda punya waktu dua hingga tiga tahun untuk membangun kompleks hiburan ini,” lanjutnya.
Stadion tersebut direncanakan akan memiliki kapasitas kursi sekitar 25-35 ribu, yang menurut Perez, lebih ideal dibanding kapasitas yang lebih besar seperti stadion berkapasitas 50 ribu.
Menurut pejabat CIAC, setidaknya ada tiga calon investor di kompleks tersebut, yakni satu dari Singapura, satu dari Amerika Serikat, dan sebuah perusahaan lokal. Para investor disebut akan melakukan bentuk kemitraan publik-swasta.
Perez yakin bila stadion ini berhasil dibangun, maka bukan tidak mungkin Taylor Swift akan melirik Filipina sebagai lokasi pemberhentian turnya di Asia Tenggara selain Singapura.
Ketika ditanya terkait peluang Swift menjadi penampil pertama yang menggunakan stadion tersebut pada 2028, Perez menyebut “kami akan berusaha meminta kepadanya.”
Filipina bersama Indonesia dan Thailand menjadi negara Asia Tenggara yang dilewati oleh Taylor Swift untuk menggelar konser The Eras Tour yang fenomenal.
Swift memilih Singapura sebagai satu-satunya spot Eras Tour di Asia Tenggara dan berkonser di National Stadium Singapore yang berkapasitas 50-60 ribu orang selama enam malam pada Maret 2024.
Padahal, di Asia Tenggara, penggemar Taylor Swift menurut jumlah pendengar di Spotify terbanyak ada di Jakarta yang sekaligus asal pendengar bulanan Swift terbanyak di dunia, yakni dengan 2,1 juta pendengar setiap bulannya.
Posisi ke-empat kota pendengar Swift terbanyak di dunia adalah Quezon City, Filipina, dengan 1,1 juta pendengar setiap bulannya. Di antara Jakarta dan Quezon City, ada London di posisi kedua dan Sydney di posisi ketiga.