Penyelenggara Good Vibes Festival 2023 kembali menggugat The 1975 dan seluruh personelnya secara individual atas kontroversi yang band itu buat di Malaysia.
Dikutip dari Variety pada Selasa (30/7), pihak penyelenggara mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Inggris. Mereka menuntut ganti rugi sebesar 1,9 juta poundsterling atau sekitar Rp39,8 miliar (1 pound=Rp20.951) atas peristiwa yang terjadi pada Juli 2023.
Berdasarkan dokumen gugatan, Future Sound Asia selaku penyelenggara Good Vibes Festival 2023 mengklaim The 1975 dan tim manajemennya mengetahui berbagai larangan yang mesti dipatuhi agar bisa manggung.
Beberapa di antara larangannya, termasuk mengucap kata kasar, merokok dan minum alkohol, menanggalkan pakaian, hingga berbicara soal politik atau agama di atas panggung.
Future Sound Asia mengatakan The 1975 sudah pernah tampil di festival yang sama pada 2016 dan telah mengetahui larangan ini. Mereka juga mengklaim sudah mengingatkan band tersebut berulang kali jelang penampilan tahun lalu.
Pusat Permohonan Penggambaran Film Asing dan Persembahan Artis Luar Negara (PUSPAL) Malaysia mengatur pedoman lebih lanjut soal larangan penampil di Malaysia.
Aturan itu mencakup larangan “berciuman, mencium penonton atau melakukan tindakan semacam itu di antara mereka sendiri”.
The 1975 disebut dibayar sebesar US$350 ribu untuk tampil di Good Vibes Festival 2023. Selain bayaran itu, band asal Inggris itu juga menyetujui aturan di Malaysia itu agar bisa manggung di festival musik tersebut.
Gugatan dari Future Sound Asia juga menyebut awalnya PUSPAL menolak permohonan agar The 1975 bisa tampil di Good Vibes Festival 2023 karena adanya pemberitaan bahwa vokalisnya, Matty Healy, tersandung kasus narkoba dan sedang dalam pemulihan pada 2018.
Setelah band pelantun Chocolate itu mengajukan banding dan Matty Healy akan mematuhi pedoman dan peraturan, permohonan itu akhirnya dikabulkan.
The 1975 disebut sempat tidak ingin tampil di Good Vibes Festival 2023 malam sebelum manggung, tulis gugatan itu. Namun, setelah berdiskusi, band itu akhirnya tetap tampil dengan setlist yang berbeda dan “bertindak yang dimaksudkan untuk melanggar pedoman.
Matty Healy melontarkan “pidato” politis yang menggambarkan ketidaksetujuannya terhadap hukum anti-LGBT yang diterapkan pemerintah Malaysia. Ia menyatakan penyesalannya bahwa bandnya diundang ke negara yang masih mengatur soal hubungan seksual seorang individu.
Selain itu, Matty Healy dan bassist-nya, Ross MacDonald bercumbu di atas panggung. Tak lama kemudian, The 1975 turun dari panggung setelah diperintahkan oleh staf PUSPAL.
Band pelantun Robbers itu juga disebut berencana untuk menyelundupkan sebotol anggur ke panggung yang ditempatkan di sebelah kit drum agar Matty Healy “bisa mengambilnya dengan mudah”.
Selain minum alkohol, Matty Healy juga dituduh bertindak dalam keadaan mabuk, merokok, tampak muntah, menggerutu, dan meludah secara berlebihan, termasuk ke arah penonton, hingga merusak drone dengan sengaja yang disewa penyelenggara.
Setelah aksi kontroversial The 1975, hari kedua dan ketiga Good Vibes Festival 2023 dibatalkan setelah dilarang oleh Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil.
The 1975 langsung balik ke hotel dan mengemas barang agar bisa segera pergi dari Malaysia keesokan paginya. Gugatan itu mengatakan mereka sadar telah melanggar hukum Malaysia.
Gugatan yang dilayangkan Future Sound Asia muncul setelah penyelenggara itu melakukan gugatan yang sama pada Agustus 2023. Saat itu, mereka memberikan waktu The 1975 selama tujuh hari untuk memenuhi tuntutan berupa membayar ganti rugi sebesar 12,3 juta ringgit.
Promotor itu mengatakan saat itu akan memerkarakan kasus ini ke Inggris jika The 1975 tidak memenuhi tuntutan. Gugatan ke Pengadilan Tinggi Inggris ini tampaknya menjadi jawaban bahwa band tersebut tidak pernah memenuhi tuntutan Future Sound Asia.