Penjualan tiket fan meetup Lisa BLACKPINK di Jakarta yang digelar pada Senin (21/10) mulai pukul 11.00 WIB masih belum menunjukkan tanda-tanda ludes meski sudah sembilan jam dijual.
Menurut pantauan CNNIndonesia.com sekitar pukul 20.00 WIB di laman penjualan, seluruh kategori di lama penjualan tiket masih bisa dipilih, bahkan untuk kategori termurah.
Hal ini terbilang mengejutkan lantaran Lisa memiliki fan base yang cukup besar di Indonesia. Namun mengingat protes penggemar terkait kesesuaian antara harga dan kelas acara, maka situasi ini dapat dipahami terjadi.
Acara fan meetup Lisa BLACKPINK di Jakarta tersedia dalam 10 kategori, yang harganya dijual mulai dari Rp1,85 juta hingga Rp5,95 juta, dan belum termasuk pajak dan biaya layanan lainnya.
Sehingga, bila biaya ekstra total sekitar 15%, maka penggemar mesti mengeluarkan tiket termurah seharga Rp2,127 juta hingga Rp6,842 juta atau termahal nyaris Rp7 juta untuk acara sekelas fan meetup.
Para penggemar sebenarnya sudah mengajukan keberatan dengan harga yang dipatok oleh promotor. Protes tersebut tersebar di berbagai komentar di media sosial.
“pricelist fanmeet lisa jakarta inc tax 10% dan tix admin 5%. can we stop normalize tiket konser yang lebih mahal dari UMR Jakarta itu sendiri????? gila ya kalo ini ga diprotes amit amit 2025 semua promotor makin gila ngasih harga tiket,” kata netizen.
“Gimana ceritanya harga tiket fanmeeting Lisa bisa lebih mahal dari tiket konser Ed Sheeran yang PALING mahal?” kata yang lain.
“Promotor di sini makin gada otak kalo masang harga. Cuma fanmeet, loh, ini, bukan konser. Lagu Lisa sendiri belom sebanyak itu dan harga paling mahalnya hampir nyentuh 7jt (include tax).” timpal lainnya.
Sementara itu, diberitakan detikPop pada Sabtu (19/10), pihak Big Ground Entertainment selaku promotor menyebut harga yang tercantum sudah kesepakatan antara mereka dengan pihak Lisa, dan menyesuaikan dengan konsep fanmeeting.
“Mungkin perkiraan orang-orang ini fanmeeting biasa dengan panggung yang rata, games, dan aktivitas di panggung. Tapi acara fanmeeting Lisa ini enggak seperti itu, ini jauh berbeda,” kata Puput dari Big Ground Entertainment.
“Dengan skala produksi sebesar ini, panggung yang megah, LED yang enggak seperti fanmeeting artis K-Pop kebanyakan, teknologi panggung yang beberapa item didatangkan dari Singapura, dan sound system yang sudah sekelas konser, ini akan jadi acara yang enggak terlupakan buat fans,” lanjutnya.
“Sebab kondisi panggung dan konsep acara yang beda dari fanmeeting pada umumnya, kapasitas penontonnya pun jadi terbatas untuk bisa mengakomodasi skala produksinya,” kata Puput.
“Harga ini enggak kita buat-buat, tapi memang berdasarkan dari pertunjukan apa yang Lisa akan tampilkan ke fans. Desain dan bentuk panggungnya spektakuler banget makanya kita berani cut banyak kapasitas. Sebagai promotor, kita juga harus adjusting dengan kemauan Lisa,” timpal Kevin yang merupakan founder Big Ground Entertainment.
“Dia maunya skala produksi seperti ini, show yang spektakuler untuk ditunjukkan ke fans. Ini bukan fanmeeting chit-chat biasa, ini bakal jadi performance yang seru, eksklusif, dan terbatas,” kata Kevin.
juga sudah menghubungi pihak Big Ground Entertainment terkait situasi penjualan tiket fan meetup Lisa di Jakarta, tapi belum mendapatkan respons.