Carrie Underwood Tampil Akapela di Pelantikan Trump Imbas Musik Eror

Carrie Underwood Tampil Akapela di Pelantikan Trump Imbas Musik Eror

Carrie Underwood turut tampil dalam pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-47 Donald Trump di Gedung Capitol, Senin (20/1) waktu setempat. Ia tampil membawakan lagu America the Beautiful yang dipopulerkan Ray Charles.

Namun, penampilan itu diterpa persoalan teknis karena musik pengiring yang seharusnya diputar justru mati. Kejadian itu bermula ketika Underwood dan tim paduan suara dari militer diumumkan untuk tampil.

Intro America the Beautiful lalu mulai mengalun saat Carrie Underwood mulai menyanyi. Namun, audio musik pengiring itu tiba-tiba mati beberapa detik setelah lagu dimulai.

Setelah jeda panjang yang canggung, salah satu pejabat Gedung Putih mendatangi Underwood dan tampak memintanya bernyanyi tanpa musik. Pemenang Piala Grammy itu pun akhirnya mulai bernyanyi tanpa musik latar alias secara akapela.

Ia juga sempat meminta tamu undangan yang hadir dalam pelantikan tersebut untuk ikut bernyanyi dengannya.

“Kalian tahu liriknya, bantu saya menyanyikan ini,” ucap Underwood sebelum melanjutkan aksinya di Gedung Capitol AS, seperti dilaporkan Variety.

Alumni American Idol itu sebelumnya ramai jadi sorotan setelah diumumkan sebagai penampil di pelantikan Donald Trump dan JD Vance sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS.

Ia sempat buka suara terkait keputusan bernyanyi dalam acara tersebut. Menurutnya, penampilan itu merupakan panggilan untuk ambil bagian dalam momen bersejarah sebagai warga AS.

“Saya mencintai negara kita dan merasa terhormat telah diminta untuk bernyanyi pada pelantikan dan menjadi bagian kecil dari acara bersejarah ini,” ujar Underwood.

“Saya merasa rendah hati untuk menerima ajakan ini pada saat kita semua harus bersatu dalam semangat persatuan dan menatap masa depan,” lanjutnya.

Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1). Ia dilantik dan mengucapkan sumpah jabatannya di Capitol Rotunda.

Trump berdiri dengan tangannya di atas Alkitab dalam Gedung Capitol AS dan mengambil sumpah jabatan untuk “melestarikan, melindungi, dan mempertahankan” Konstitusi AS, di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts.

Trump dilantik setelah pendampingnya, JD Vance, lebih dulu membacakan sumpah sebagai Wakil Presiden AS di hadapan Hakim Agung Brett Kavanaugh.

Trump menjadi Presiden AS pertama yang menyandang status terpidana (felon) saat menjabat. Status itu menyusul vonis pengadilan sepekan sebelum pelantikan bahwa Trump bersalah atas kasus suap ke bintang porno Stormy Daniels.

Ia terbukti berupaya menutupi pemberian suap ke Daniels agar tetap bungkam soal hubungan mereka jelang Pemilu 2016.

Meski tak menerima hukuman penjara dan sanksi lain, putusan hakim tetap memalukan bagi Trump. Trump juga kecewa dengan vonis itu karena terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *