Alasan Lagu Sukatani Bayar Bayar Bayar Dihapus

Alasan Lagu Sukatani Bayar Bayar Bayar Dihapus

Band post-punk Sukatani membuat permintaan maaf terbuka dan menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari platform streaming. Band yang digawangi Alectroguy dan Twister Angel itu meminta maaf karena lagu Bayar Bayar Bayar mengandung lirik “bayar polisi.”

Lagu itu menjadi viral setelah dinyanyikan langsung oleh Sukatani dan tersebar di media sosial. Band itu kemudian meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.

“Mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu Bayar Bayar Bayar yang liriknya ‘bayar polisi’ yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial,” ujar Alectroguy via Instagram, Kamis (20/2).

Sukatani juga menjelaskan alasan lirik “bayar polisi” tercantum di lagu Bayar Bayar Bayar. Menurut Alectroguy, lagu itu ditujukan kepada polisi yang melanggar aturan.

Namun, ia akhirnya menarik lagu tersebut dari peredaran akibat lirik yang menyebut polisi. Mereka pun memastikan Bayar Bayar Bayar sudah tidak tersedia di platform streaming digital.

“Sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” ungkap Alectroguy. “Saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan kami yang berjudul Bayar Bayar Bayar, lirik lagu bayar polisi,”

Sukatani merupakan duo dance-punk Purbalingga yang telah malang melintang sejak 2022. Band itu digawangi Alectroguy sebagai gitaris dan produser serta Twister Angel sebagai vokalis.

Kehadiran Sukatani dalam kancah musik arus bawah langsung menyita perhatian. Mereka tampil nyentrik dengan mengenakan balaclava dan kerap membagikan sayuran setiap kali manggung.

Sayuran menjadi bagian penting dari setiap penampilan mereka di panggung. Sebab, band itu kerap menyuarakan perlawanan dan perjuangan para petani dalam lagu-lagunya.

Keresahan nasib petani dan isu agraria itu terangkum pula dalam album debut berjudul Gelap Gempita. Album yang dirilis pada 24 Juli 2023 itu terdiri dari delapan lagu, termasuk Bayar Bayar Bayar yang tengah ramai disorot.

Selain itu, Gelap Gempita juga menampilkan lagu-lagu berjudul Semakin Tua Semakin Punk, Tanam Kemandirian, Alas Wirasaba, Realitas Konsumerisme, hingga Jangan Bicara Solidaritas.

Popularitas Sukatani sebagai musisi arus bawah membawa band itu menuju panggung-panggung di luar Purbalingga, termasuk di Jakarta.

Band tersebut bahkan turut masuk line up festival hit ibu kota, seperti Pestapora 2024 hingga Synchronize Festival 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *