Keluarga WR Soepratman: Royalti Indonesia Raya Hanya saat Era Soekarno

Keluarga WR Soepratman: Royalti Indonesia Raya Hanya saat Era Soekarno

Keluarga Wage Rudolf (WR) Soepratman mengatakan royalti yang mereka terima atas lagu kebangsaan Indonesia Raya hanya pernah diterima dari Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.

Buddy Harry, perwakilan keluarga, menyebut pembayaran royalti itu menjadi satu-satunya yang diterima oleh kakak serta adik WR Soepratman selaku ahli waris meski Indonesia Raya masih menjadi lagu kebangsaan RI hingga sekarang.

“Royalti kami dapat dari zamannya Bung Karno. Bung Karno sudah memberikan kepada ahli waris, yang pada waktu itu jatuh kepada kakak dan adik kandungnya WR Soepratman,” ujar Buddy.

“Sudah diberikan oleh Bung Karno. Hanya sekali pada saat Bung Karno, zaman Bung Karno saja,” katanya.

Meski begitu, pihak keluarga tidak mau mempermasalahkan royalti Indonesia Raya kepada pemerintahan RI setelah era Soekarno. Bagi mereka, lagu itu terpilih sebagai lagu kebangsaan sudah jadi kebanggaan keluarga.

“Selebihnya sampai sekarang ini kami juga tidak mempermasalahkan royalti, karena dengan ciptaan lagu kebangsaan Indonesia Raya saja kami sudah bangga menjadi keluarga dari WR Soepratman,” ujarnya.

“Jadi kita enggak perlu memikirkan ekonominya lagi. Lagu kebangsaan ini sudah milik kita semua,” lanjut Buddy Harry, seperti diberitakan pada Senin (10/3),

Lagu ciptaan WR Soepratman itu juga baru saja diapresiasi lewat peluncuran vinyl Indonesia Raya oleh Kementerian Kebudayaan. Vinyl itu terdiri dari delapan versi lagu Indonesia Raya.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon memimpin peluncuran piringan hitam pada Hari Musik Nasional 2025 yang bertepatan dengan tanggal lahir WR Soepratman selaku pahlawan nasional dan pencipta lagu kebangsaan Indonesia.

“Jadi, kita sama-sama tahu bahwa lagu Indonesia Raya ini mengalami sebuah proses transformasi dari waktu ke waktu,” jelas Fadli dalam Peringatan Hari Musik Nasional 2025 di Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Minggu (9/3).

“Ada yang dibuat dulu versi instrumental yang direkam oleh Orkes Yo Kim Chan pada 1927-1928 dan dicetaknya di Inggris, British made,” lanjutnya.

“Ada juga yang versi vokal dari WR Soepratman, direkam juga oleh Yo Kim Chan pada waktu yang sama. Kemudian, ada versi dari zaman Jepang, mungkin temponya agak lebih cepat. Lalu, ada versi yang telah diaransemen ulang oleh Josef Cleber tahun 1951. Dan ada beberapa versi lain yang kemudian dikeluarkan,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Wins

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Ways

Mahjong Wins

driver ojol di medan menggunakan pola mahjong ways terbaru

inspirasi terbaru di bagikan seorang arsitektur pola mahjong ways

mahasiswi hukum berhasil menggapai cita citanya lewat mahjong

mudah maxwin lewat mahjong ways berkat teknik spin orangtua

mulyono debt collector mencoba mahjong ways penghasilan sampingan

profesi tukang reparasi bukan halangan untuk maxwin di mahjong ways

rayap besi main mahjong ways sambil gergaji tiang listrik

seniman jalanan kembali menginspirasi masyarakat berkat menang mahjong ways

seorang buruh harian menciptakan metode kemenangan mahjong ways

seorang fotografer sukses memotret kesuksesannya lewat mahjong wins

aspek yuridis jual beli surat maxwin pada mahjong ways 2

inovasi pemerintah kota bandung dalam penanganan mahjong ways

pemanfaatan modal kecil pada aspek kebutuhan maxwin 91919191

analisa faktor yang dapat membantu pemain meraih jp hari ini

strategi kemenangan seorang ojol dalam bekerja sambilan bermain mahjong

optimalisasi modal dengan bermain mahjong tanpa takut rungkad

pengembangan sumber daya manusia yang turut membantu kemenangan mahjong wins

faktor penghambat maxwin yang masih dilakukan di mahjong ways 2

perbandingan mahjong ways dan mahjong wins dalam memberikan kemenangan

ekspresi seorang buruh tani asal solo menang mahjong 29292929