Promotor The Eras Tour: Taylor Swift Tak Mau Terapkan Dynamic Pricing

Promotor The Eras Tour: Taylor Swift Tak Mau Terapkan Dynamic Pricing

Taylor Swift disebut sengaja tak mau menerapkan ‘dynamic pricing’ untuk The Eras Tour yang memungkinkan ia memiliki pendapatan lebih banyak seiring dengan animo yang besar.

Dynamic pricing merupakan teknis penyesuaian harga tiket konser secara otomatis mengikuti situasi pasar, sehingga harga memungkinkan naik bila kursi menipis dan permintaan tinggi. Hal yang sama terjadi pada penjualan kursi pesawat.

Hal tersebut diungkap oleh bos promotor AEG Presents, Jay Marciano, selaku pihak yang memboyong The Eras Tour ke berbagai belahan dunia.

“Ada sejumlah hal yang Taylor lakukan yang tidak akan dipikirkan oleh artis lain,” kata Marciano dalam wawancara dengan radio Hits Daily Double yang dirilis 22 Oktober 2024.

“Salah satunya, ia memiliki kesempatan untuk menentukan harga tiket secara dinamis, dan ia tidak ingin melakukan itu kepada penggemarnya,” lanjutnya.

“Dia secara spesifik mengatakan, ‘Tidak ada dynamic pricing.’ Dia bersedia membuat keputusan yang berpotensi mengurangi pendapatannya karena dia memiliki pandangan jangka panjang terhadap kariernya,” kata Marciano.

Marciano bahkan menyebut keputusan itu diterapkan Swift ke berbagai kebijakan terkait The Eras Tour, termasuk tidak memberikan harga yang selangit untuk merchandise yang diburu oleh para penggemar.

Selain itu, Marciano memuji Taylor Swift yang “memberikan lebih dari apa yang diharapkan untuk pertunjukan itu, memberikan lebih dari yang diekspektasikan dari produksi konser itu.”

“Setiap bagian dari tur disiapkan untuk memposisikannya untuk tur berikutnya dan tur setelahnya,” kata Marciano.

“Hal lainnya adalah ia berhasil menembus pasar global dan mendefinisikan dirinya sebagai bintang dunia. Ia sama terkenalnya di seluruh dunia seperti di Amerika Utara,” lanjutnya.

“Selama puluhan tahun saya melakukan pekerjaan ini, saya belum pernah melihat yang seperti ini. Saya mungkin tidak akan pernah melihat yang seperti ini lagi. Saya tidak ada di masa saat The Beatles, tetapi ini adalah fenomena yang setara,” kata Marciano.

Marciano juga menegaskan kekagumannya bahwa Taylor Swift tidak membatalkan satu acara pun untuk alasan pribadi, terkecuali untuk urusan keamanan seperti yang terjadi pada The Eras Tour Wina.

“Pikirkan tentang itu-150 pertunjukan di stadion. Pertama-tama, siapa yang melakukan itu? Satu-satunya pertunjukan yang tidak dapat ia ikuti tidak ada hubungannya dengan penyakit atau “saya lelah”,” kata Marciano.

“Tiga pertunjukan di Wina itu berisiko secara keamanan. Ia hanya merasa [Taylor], ‘saya akan melakukan hal yang benar dan aman untuk para penggemar’,” lanjutnya.

The Eras Tour kini sudah memasuki leg terakhir dengan pertunjukan awal November akan dimulai di Indianapolis, kemudian berpindah ke Toronto. Tur yang sudah dimulai sejak Maret 2023 ini akan resmi berakhir pada awal Desember 2024 di Vancouver, Kanada.

The Eras Tour bukan sekadar sukses digelar, melainkan mampu memberikan dampak ekonomi di berbagai kota dan negara di dunia yang dilintasi tur berdurasi 3,5 jam tersebut.

Tur ke-enam Taylor Swift ini juga menjadi tur dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa dan menjadi tur pertama dalam sejarah yang menembus pendapatan US$1 miliar, serta dihadiri lebih dari 10 juta orang di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *