Lady Gaga Resmi Rilis Album Ketujuh, Mayhem

Lady Gaga Resmi Rilis Album Ketujuh, Mayhem

Lady Gaga resmi merilis album ke-tujuh, Mayhem, pada Jumat (7/3), secara digital. Album ini kembali menampilkan persona Lady Gaga yang unik dan kental dengan dance music.

Mayhem versi standar berisi 14 lagu yang dibuka oleh lagu Disease yang sempat dirilis sebagai single pada Oktober 2024, dan ditutup oleh single Die with a Smile yang merupakan peraih Best Pop Duo/Group Performance Grammy 2025.

Dalam mengerjakan Mayhem, Lady Gaga bekerja sama dengan sejumlah musisi, yakni Andrew Watt, Cirkut, Gesaffelstein, D’Mile, dan Bruno Mars.

Namun Gaga juga menyertakan tunangannya, Michael Polansky, dalam sejumlah lagu sebagai penulis, seperti pada Disease, Vanish into You, LoveDrug, How Bad Do U Want Me, Don’t Call Tonight, The Beast, dan Blade of Grass.

Pada album ini, Gaga banyak bereksperimen dengan industrial pop yang ditandai banyak instrumental dan melodi noise, serta sentuhan rock dan suasana gothic yang gelap.

Beberapa lagu dalam Mayhem menampilkan kekuatan vokal Gaga, seperti pada Perfect Celebrity. Namun Gaga juga menyediakan ruangan untuk permainan melodi instrumental seperti pada Killah.

Kegemaran Gaga pada musik lawas seperti pada album Chromatica juga masih terlihat dalam Mayhem. Bedanya, pada album ini lebih banyak suasana ’70-an, seperti pada Zombieboy, Garden of Eden, dan LoveDrug.

Lady Gaga saat berbincang dengan Rolling Stone pada Januari 2025 mengakui bahwa album ini lahir dari banyak kekacauan dalam hidupnya.

“Album ini dipenuhi dengan kecintaan saya pada musik: keragaman genre, gaya, dan mimpi. Album ini melompat dari satu genre ke genre lain dengan cara yang terasa hampir kacau, dan berpuncak pada cinta,” kata Gaga.

“Itulah jawaban saya untuk semua kekacauan dalam hidup saya: saya menemukan kedamaian dalam cinta,” lanjutnya.

Gaga mengaku setiap lagu yang ia tulis dalam album ini merupakan refleksi dirinya berpasrah pada berbagai mimpi yang juga berkaitan dengan masa lalunya, termasuk setiap keputusan buruk yang ia buat.

“Terkadang sulit untuk melihat cahaya, tetapi saya pikir yang membuat kekacauan batin lebih menantang adalah ketika Anda sesekali melihat sekilas matahari. Karena alasan ini, album ini menawarkan sedikit dari segalanya. Ini adalah pengalaman yang lengkap,” kata Lady Gaga.

Sebelum Mayhem, Lady Gaga terakhir kali merilis album Chromatica (2020). Ia pertama kali debut dengan album The Fame (2008), lalu ke The Fame Monster (2009), Born This Way (2011), Artpop (2013), Joanne (2016).

Lady Gaga juga pernah menelurkan sejumlah karya kolaborasi. Ia merilis dua album kolaborasi dengan mendiang legenda musik jazz, Tony Bennett, yakni Cheek to Cheek (2014) dan Love for Sale (2021).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *